Jumat, 19 November 2010

Hati-hati dengan Orang Terdekat


PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Pelaku pelecehan seksual yang dialami anak-anak di bawah umur di Provinsi Bangka Belitung (Babel), didominasi orang terdekat atau orang yang dikenal.
     
"Kebanyakan kasus pelecehan seksual yang terjadi di Babel dilakukan orang terdekat atau orang yang telah dikenal, untuk itu kami meminta kepada orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya," kata Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, KB dan Perlindungan Anak (BPPKBPA) Babel, Nursa’adah di Pangkalpinang, Jumat, (19/11/2010).
     
Ia menjelaskan, peran orang tua sangat besar artinya dalam  menjaga dan melindungi anak-anaknya. "Selama ini kami melihat masih banyak kelalaian yang dilakukan orang tua dalam menjaga putra-putrinya, sehingga pelecehan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap anak di bawah umur masih sering terjadi," ujar  Nursa’adah.
     
Menurut  Nursa’adah, orang tua juga harus selektif dalam menerima tamu untuk menginap di rumah, walaupun sahabat atau kerabat dekat.
     
"Selama ini yang kami temui di lapangan faktor penyebab terjadinya pelecehan seksual, lemahnya iman seseorang, sehingga mudah tergoda hal-hal yang dilarang dalam agama," katanya.
     
Dalam menyelesaikan permasalah tersebut, BPPKBPA kata  Nursa’adah, melakukan dengan metode mediasi terlebih dahulu. "Kami akan membicarakan bersama untuk memperoleh kesepakatan, namun harus melihat terlebih dahulu kasus yang dialami," ujarnya.
      
Nursa’adah menambahkan, BPPKBPA memiliki pusat untuk melakukan penampungan masalah dan melakukan penyelesaian melalui Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
     
"Setiap permasalahan dibahas terlebih dahulu, kemudian jika memang harus dilanjutkan ke proses hukum, maka akan dilanjutkan untuk memberikan hukuman dan sekaligus sebagai efek jera terhadap pelaku," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post