Kamis, 18 November 2010

Sembilan Fakta Kejanggalan Gayus Saat Jalan - Jalan Ke Bali


Terdakwa kasus mafia pajak Gayus Halomoan Tambunan semakin terkenal saja. Kini ia makin terbelit berbagai sangkaan baru di luar kasus pokok yang menyeretnya dalam kubangan kasus hukum. Ia cabut dari tahanan Mako Brimob Kelapa Dua Depok, jalan-jalan ke Bali, nonton turnamen tennis. Banyak keanehan dalam episode "Jalan-Jalan Gayus ke Bali". Keanehan tersebut adalah yang dirasakan masyarakat awam dan sebagian besar orang-orang pintar di negeri ini.

Pertama, mengapa begitu mudah 'membobol' Mako Brimob Kelapa Dua, Depok yang menurut anggapan awam tentu saja mestinya akan sangat ketat. Tapi seperti diakui Gayus, selain dirinya, hampir sebagian besar tahanan di sana sering dengan mudahnya berlibur di luar tahanan.

Kedua, pengakuan dan anggapan banyak media bahwa Gayus berangkat ke Bali menggunakan pesawat komersial "Lion Air". Adalah janggal bila orang seterkenal Gayus yang wajahnya sudah sangat familiar di seantero negeri ini lolos dari perhatian para penumpang lain dan petugas di bandara Soekarno-Hata. Jika benar Gayus berangkat dari sana menggunakan pesawat komersial dan tidak seorangpun mengenal profilnya, maka boleh dipastikan, Gayus telah menggunakan ilmu hipnotis atau ilmu penyamar seperti yang dikenal di komik-komik.

Ketiga, Untuk penyamaran menembus keramaian seperti itu, agak aneh bila modal Gayus hanya sebuah wig ecek-ecek, tanpa kacamata atau minimal memasang jambang dan kumis palsu. Itu adalah tindakan yang sangat ceroboh. Apakah properti seperti itu disengaja dan bukan atas kehendak Gayus sendiri?

Keempat, Mengapa harus ke Bali dan mau-maunya menonton turnamen tenis internasional yang sudah pasti akan banyak diliput para wartawan?

Kelima, Gayus bukanlah orang yang gila tennis tapi bela-belain jauh-jauh dari Jakarta dan dari tahanan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok pula berangkat ke stadion tempat turnamen tennis internasional dilangsungkan.

Keenam, Pada even yang sama ternyata hadir juga Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie yang nota bene namanya disebut-sebut dalam kasus Gayus lantaran beberapa perusahaan di bawah group Bakrie diduga tersangkut soal penggelapan pajak yang ditangani Gayus.

Ketujuh, Jika dugaan bahwa Gayus bertemu Ical di Bali adalah keliru, lantas adakah pihak-pihak lain yang merekayasa keberangkatan Gayus ke Bali dan sengaja membuat penyamaran alakadarnya agar diketahui umum atau media yang sebenarnya bertujuan menembak Aburizal Bakrie yang juga hadir di sana untuk mengesankan bahwa Gayus melakukan pertemuan daan pembicaraan dengan Ical? Siapa yang merancang skenario ini seandainya benar?

Delapan, Rekayasa Gayus ke Bali ini sengaja dimunculkan karena pada saat yang sama ada soal penjualan saham Krakatau Steel yang juga heboh.

Sembilan, sudahlah. Kita berhenti di angka 9 saja. Tapi.......hei, perempuan berkerudung di samping Gayus yang juga tengah menonton tennis itu......bukankah ia pakaiannya berwarna KUNING? (Ah, bisa aja...jangan mengeluarkan analisa ecek-ecek ya!)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post