PADANG - Kapal layar milik Belanda ditemukan di perairan Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai. Kapal layar yang berisikan guci dan keramik ini diperkirakan tenggelam sekitar 16 masehi.
Kapal layar ini ditemukan tim Dinas Kelautan dan Perikanan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Senin, 6 Desember lalu. Saat itu, tim sebenarnya tengah melakukan survei kondisi biota karang laut pasca hempasan gelombang tsunami.
"Ada beberapa peralatan yang ditemukan dalam kapal berupa guci termasuk piring dan gelas," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Edi Sukarni kepada okezone, Sabtu (11/12/2010). Edi meyakini masih ada harta karun lain yang tersimpan dalam kapal tersebut.
Dia menambahkan, guci dan keramik itu kemudian disimpan di kantor DKP untuk diteliti guna mengetahui kepastian sisa peninggalan Belanda tersebut. "Arkeolog juga akan datang dari Jakarta untuk meneliti hasil penemuannya," sambungnya.
Edi sendiri menolak memberi tahu lokasi pasti kapal Belanda yang karam di perairan Pagai Selatan. "Kita takut isi kapal dijarah, karena belum semua diperiksa," tegasnya.(fer)
Kapal layar ini ditemukan tim Dinas Kelautan dan Perikanan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Senin, 6 Desember lalu. Saat itu, tim sebenarnya tengah melakukan survei kondisi biota karang laut pasca hempasan gelombang tsunami.
"Ada beberapa peralatan yang ditemukan dalam kapal berupa guci termasuk piring dan gelas," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Edi Sukarni kepada okezone, Sabtu (11/12/2010). Edi meyakini masih ada harta karun lain yang tersimpan dalam kapal tersebut.
Dia menambahkan, guci dan keramik itu kemudian disimpan di kantor DKP untuk diteliti guna mengetahui kepastian sisa peninggalan Belanda tersebut. "Arkeolog juga akan datang dari Jakarta untuk meneliti hasil penemuannya," sambungnya.
Edi sendiri menolak memberi tahu lokasi pasti kapal Belanda yang karam di perairan Pagai Selatan. "Kita takut isi kapal dijarah, karena belum semua diperiksa," tegasnya.(fer)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar