Sabtu, 18 Desember 2010

Obat Hewan Dipakai Untuk Eksekusi Hukuman Mati


Menipisnya pasokan anestesi yang biasa digunakan di dalam pelaksanaan eksekusi mati mengharuskan lembaga di Amerika Serikat yang mengurusi hukuman mati mencari cairan mematikan lainnya..

Sudah berbulan-bulan lamanya beberapa negara bagian di AS, mengalami kesulitan mencari sodium thiopental, cairan berbahaya yang biasa digunakan untuk melakukan suntik mati. Kelangkaan ini disebabkan produsen anestesi itu Hospira, mengaku kehabisan stok sodium thiopental. Perusahaan itu sendiri baru akan memproduksinya pada awal tahun depan dan mengakibatkan beberapa negara bagian terpaksa menunda hukuman mati terhadap terpidana mati.

Seperti dilansir Associated Press Jumat (17/12/2010)., solusi penggantian cairan mematikan itu menemui hasil. Obat-abatan yang biasa digunakan untuk membius binatang dinyatakan cukup untuk menghentikan detak jantung dan peredaran darah, sehingga siapapun yang kemasukan cairan ini akan segera meninggal dunia.

Adalah John Duty, tahanan yang divonis mati, karena mencekik hingga tewas rekan satu selnya tahun 2001 lalu, menjadi tahanan pertama yang menjalani proses eksekusi matinya dengan menggunakan obat-obatan yang biasa digunakan untuk binatang. Eksekusi mati ini menggunakan cairan berjenis pentobarbital.

Pusat Informasi Hukuman Mati Amerika Serikat (AS) mengatakan, hukuman mati dengan cara ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan kepada tahanan manusia. Walau menghadapi banyak tentangan dari para aktivis Hak Asasi Kemanusiaan, hukuman mati ini tetap berjalan. Dan jumlah terpidana mati yang akan segera berakhir hidupnya oleh cairan bius binatang inipun mungkin akan terus bertambah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post