TEMPO Interaktif, Sukabumi - Macan kumbang yang tewas diterjang peluru polisi di Sukabumi kemarin tergolong satwa langka.
Kucing besar itu adalah macan tutul jawa (Panthera pardus melas). Union for Conservation of Nature menggolongkannya dalam daftar merah hewan yang terancam punah. Situs mereka menyebutkan, kucing yang ahli memanjat pohon itu hanya terdapat di Pulau Jawa dengan jumlah kurang dari 250 ekor.
Pejabat konservasi Didi Wuryanto menyesalkan penembakan tersebut. Menurutnya, belum pernah ditemukan kasus penyerangan macan kumbang kepada manusia. "Seharusnya ditangkap dan dikembalikan ke hutan habitatnya," katanya seperti dikutip Straits Times, Ahad (22/8).
Didi menduga binatang malang itu berasal dari Gunung Gede Pangrango. Lalu tersesat saat mengejar mangsa dan masuk ke Kampung Gunung Puyuh.
Macan kumbang jantan, yang diperkirakan berusia lima tahun itu, menimbulkan kepanikan saat masuk perkampungan, kemarin pagi. Melihat kegaduhan, dia ambil langkah seribu. Namun warga, yang minta bantuan polisi, terus mengejarnya.
Menurut Kepala Unit Patroli Kepolisian Sektor Gunung Puyuh Ajun Inspektur Satu Yiyi Sukma, macan itu tewas diterjang tiga peluru di satu ruang kelas Komplek Lembaga Pendidikan Sekolah Calon Perwira Polri, Sukabumi. "Terpaksa diambil tindakan untuk menghindari hal-hal yang membahayakan," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar