Jumat, 12 November 2010

DAMPAK MERAPI Desa-desa Wisata di Sleman Kian Terpuruk


Menurut pengelola Desa Wisata Brayut yang juga Kepala Seksi Pemasaran Forum Komunikasi Desa Wisata Sleman, Jarwati, sudah puluhan rombongan membatalkan kunjungan ke desa-desa wisata. Mayoritas mereka adalah rombongan anak-anak sekolah dari kota-kota besar seperti Jakarta.

Pembatalan tersebut langsung memengaruhi masa depan desa wisata. Apalagi, pembatalan itu tidak diikuti pemindahan kunjungan ke desa wisata lain yang lebih aman.Selama ini, pengunjung dari luar DIY yang banyak memberi keuntungan bisnis desa wisata. ”Yang semakin mencemaskan, beberapa rombongan membatalkan agenda wisata yang dijadwalkan tahun depan,” kata Jarwati, Kamis (11/11/2010).
Tiga desa wisata yang total tidak bisa beraktivitas ialah Kinahrejo, Petung, dan Gondang, yang total memiliki 75 rumah inap (homestay). Setiap homestay mempunyai 1-4 kamar yang disewakan. Dusun-dusun di lereng Gunung Merapi itu rusak diterjang awan panas.
Terganggu hujan abu
Adapun aktivitas di 14 desa wisata lain di wilayah Kecamatan Cangkringan, Pakem, Turi, dan Tempel terganggu karena hujan abu vulkanik Merapi. Desa-desa tersebut antara lain Sambi, Turgo, Kaliurang Timur, Srowolan, Kembangarum, Dukuh, Kelor, Garongan, Tunggularum, dan Trumpon.
Kini, perekonomian Desa Wisata Brayut tersendat karena sebagian warga mengungsi. Terlebih lagi sejumlah homestay juga dipakai sebagai tempat pengungsian.
Belum dihitung
Jarwati belum menghitung potensi kerugian yang dialami desa-desa wisata. Ia hanya menyebut, tarif sewa homestay di desa wisata sekitar Rp 65.000 per hari per orang, termasuk makan tiga kali. Paket-paket wisata seperti bercocok tanam, melihat atraksi wisata, dan membuat kerajinan dipatok Rp 10.000-Rp 15.000 per orang.
Menurut Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sleman, Shavitri Nurmala Dewi, Sleman masih mempunyai desa-desa wisata lain yang bisa didatangi, seperti Gamplong, Sangubanyu, Plempoh, dan Nawung. Candi Prambanan, Candi Boko, Museum Jogja Kembali, atau Museum Geoteknologi UPN juga masih layak dikunjungi.
Shavitri berharap, erupsi Gunung Merapi cepat selesai dan pengelola desa wisata juga diimbau tetap bersemangat.
”Awalnya berat, tetapi semua pihak akan kami dorong untuk saling bekerja sama,” ujarnya
.
http://travel.kompas.com/read/2010/11/12/15301747/Desadesa.Wisata.di.Sleman.Kian.Terpuruk-4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post